Salah satu keunggulan Institut Teknologi, Sains, serta Kesehatan Dr. Soepraoen ialah mempunyai Program Studi Informatika Kedokteran yang fokus di bidang kesehatan. ITSK RS dr. Soepraoen merupakan kampus kesehatan pertama di kota Malang.
Sejarah berdirinya ITSK RS dr. Soepraoen Kesdam V/Brw Malang tidak lepas dari peran penting Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen sebagai institusi kesehatan Angkatan Darat yang menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan untuk memenuhi kebutuhan personel di lingkungan Angkatan Darat dan masyarakat umum.
Ketua Program Studi (Kaprodi) S1 Informatika Kedokteran Wahyu Teja Kusuma MKom menjelaskan bahwa Prodi ini berbeda dengan Prodi sejenis lainnya, karena merupakan satu-satunya Prodi Informatika di Jawa Timur yang fokus pada bidang kesehatan.
Sementara itu, terdapat empat profil kelulusan yaitu Medical Application Programmer, Application Programmer and Intelligent System, Software Project Manager, dan IT Support.
Semuanya merepresentasikan murni informatika dan informatika kedokteran. Sejak pengembangan kurikulum, stakeholder dilibatkan untuk mempersempit bahwa ini adalah informatika kedokteran.
Tujuannya supaya nanti mahasiswa dapat mempunyai arah kerja yang lebih luas dan setelah lulus dari ITSK dr Soepraoen mahasiswa dapat segera lanjutkan di industri informatika atau informatika medis.
Meski baru berumur satu tahun, prodi yang satu ini telah menghasilkan berbagai produk penelitian yang berkualitas. Bahkan, 2 dosen riset mempunyai reputasi nasional dan internasional.
Dalam skala nasional, pihaknya telah bekerjasama dengan Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) untuk mengembangkan stetoskop digital, Inoscope, alat kesehatan yang dirancang khusus untuk mengurangi potensi tenaga kesehatan tertular COVID-19.
Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan revolusi industri 5.0. Sehingga dapat merekam suara nafas dan detak jantung kemudian diunggah ke server untuk didengarkan melalui smartphone. Jadi dokter tidak perlu menyentuh pasien dan mendengarkan di ruang dokter.
Sementara untuk skala internasional, ada Lung Smart Care. Sebuah aplikasi pengukur kesehatan paru-paru manusia yang dapat diunduh melalui smartphone, karena berdampak luas bagi masyarakat. Riset ini juga berhasil meraih juara di tingkat ASIA.
Sementara mahasiswa banyak melakukan pengabdian masyarakat terkait penerapan teknologi informasi dalam dunia kesehatan dan kedokteran. Ke depan, pihaknya berencana mengembangkan pusat studi dan kajian sebagai upaya pengembangan kurikulum guna meningkatkan kualitas mahasiswa maupun calon lulusan.
Pemebelajaran ke depannya juga mempunyai karakteristik lain yakni kompetensi informatika murni serta informatika kedokteran. Berikutnya Prodi S1 Informatika Kedokteran bisa mengembangkan Pusat Kajian serta Lab.
Karena selama ini dosen kita sering melakukan penelitian dan membuat proyek bersama dengan pihak eksternal. Dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas tenaga civitas akademika untuk membuat produk yang belum dimiliki perguruan tinggi lain.