Pasukan Ukraina telah memulai serangan balasannya terhadap Rusia di Kherson. Menyusul serangan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan pasukan Rusia agar segera melarikan diri. "Jika mereka ingin bertahan, sudah waktunya bagi militer Rusia untuk melarikan diri," ujar Zelensky.
Dilansir , pasukan Ukraina telah menembus pertahanan Rusia di sejumlah titik dekat Kota Kherson, lapor pejabat Ukraina pada Senin (29/8/2022). Dalam wawancara video, Oleksiy Arestovych mengatakan pasukan Ukraina juga telah menembaki feri di wilayah Kherson yang digunakan Rusia untuk memasok kebutuhan untuk wilayah di tepi barat sungai Dnieper. Zelensky tidak membahas serangan balasan itu secara khusus selama pidato malamnya pada Senin kemarin.
Namun ia berjanji akan mengusir pasukan Vladimir Putin dari negaranya. "Para penjajah harus tahu, kami akan mengusir mereka ke perbatasan. Ke perbatasan kami, yang garisnya tidak berubah," kata Zelensky. Ia menegaskan, pasukan Rusia yang menyerah akan diperlakukan berdasarkan konvensi Jenewa.
"Jika mereka tidak mendengarkan saya, mereka akan berurusan dengan para pembela kami, yang tidak akan berhenti sampai mereka membebaskan semua yang menjadi milik Ukraina," tegasnya. "Ukraina mengembalikan miliknya sendiri. Kami akan mengembalikan wilayah Kharkiv, wilayah Luhansk, wilayah Donetsk, wilayah Zaporizhzhia, wilayah Kherson, Krimea. Ini akan terjadi," jelas pemimpin Ukraina ini. Pasukan Ukraina telah merebut kembali empat desa di dekat Kota Kherson setelah menerobos garis depan di tiga tempat, lapor CNN berdasarkan keterangan sumber militer Ukraina.
Operasi dimulai dengan penembakan berat di posisi pasukan Rusia dan bagian belakang yang memaksa mereka melarikan diri, kata sumber tersebut. Sergiy Khlan, penasihat gubernur regional Kherson mengatakan kepada TV Ukraina, bahwa serangan artileri dilancarkan ke posisi musuh di seluruh wilayah Kherson yang diduduki Rusia. "Ini adalah pengumuman dari apa yang telah kami tunggu sejak musim semi ini adalah awal dari akhir pendudukan wilayah Kherson," tambahnya.
"Apa yang terjadi sekarang adalah awal yang seimbang dari serangan balasan," kata Khlan kepada AFP . Kementerian Pertahanan Rusia mengakui adanya serangan baru Ukraina di wilayah Mykolaiv dan Kherson. Namun mengklaim, semua serangan itu gagal dan Ukraina menderita korban yang signifikan, lapor kantor berita RIA.
Sebelumnya pada Senin kemarin, juru bicara komando selatan Ukraina, Nataliya Humenyuk, mengkonfirmasi serangan balasan telah dimulai di provinsi Oblast Kherson. Konfirmasi ini datang setelah beredar video yang diduga menunjukkan seorang tentara dari Republik Donetsk mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah menerobos lini pertahanan pertama. "Hari ini kami memulai aksi ofensif di berbagai arah, termasuk di wilayah Kherson," kata Humeniuk dalam sebuah pengarahan.
Ia menjelaskan bahwa pasukan Ukraina telah menyerang lebih dari 10 lokasi dalam seminggu terakhir. Humenyuk mengatakan pasukan Rusia di selatan masih kuat, dan operasi ini membutuhkan keheningan karena perhatian media dapat mempengaruhi hasil. Sebelumnya, penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak memperingatkan politisi, pakar, dan pengamat agar tidak berspekulasi mengenai kemajuan operasi militer.
Pihak pihak tersebut diimbau tidak mendahului pernyataan resmi dari Kementerian Pertahanan dan militer Ukraina. "Saya mengerti keinginan dan impian kita. Tapi perang bukanlah 'konten'. Mari menyaring informasi dan bekerja secara profesional untuk menghormati para pembela kami," tulisnya di Telegram. "Ada yang ingin tahu apa rencana kami? Anda tidak akan mendengar secara spesifik dari orang yang benar benar bertanggung jawab. Karena ini adalah perang. Dan inilah yang terjadi selama perang," ujar Zelensky menyetujui pernyataan Podolyak.